Polri dan RSUD Parapat Bersama Granat Simalungun Sosialisasi Bahaya Narkoba di SMA 1 Girsip

sentralberita | Parapat ~ Kepedulian terhadap generasi penerus bangsa khususnya anak muda di Girsang Sipanganbolon, Polsek Parapat bersama Management Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parapat dan Komunitas Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) DPC Simalungun, kembali melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada kaum muda di SMA 1 Girsang Sipanganbolon, Kab Simalungun, Jumat (12/1/2024).

Sosialisasi bertemakan Advokasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di lingkungan sekolah se Kecamatan Girsang Sipanganbolon.

Kegiatan ini menghadirkan sebanyak 80 peserta perwakilan pelajar dari kelas X sampai XII dan beberapa Guru pendamping, serta pemateri dari 2 dokter spesialis yaitu dr Manahap Pardosi Sp.KJ dan dr. Erwin Sembiring Sp. FM.

Kapolsek Parapat AKP Joni Silalahi SH dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan momen yang luar biasa dalam mengawali tahun 2024, sebagai kali pertama di awal tahun tapi kali ke 2 sosialisasi ini dilaksanakan setelah dari SMP 1 Parapat.

“Sosialisasi ini merupakan bentuk kecintaan dari Polsek Parapat, RSUD Parapat dan Granat DPC Simalungun terhadap anak muda sebagai generasi penerus dan pengganti para pemimpin bangsa, sehingga mulai dini saat berstatus pelajar harus di tanamkan dan dibekali pemahaman bahaya terhadap penyalahgunaan narkoba,” ujar Kapolsek.

Dikatakan, kaum muda dan generasi penerus bangsa ibarat barang berharga yang perlu dijaga agar tetap terawat.

“Bahaya narkoba mengintai generasi penerus bangsa dari berbagai sudut untuk menghancurkan masa depan bangsa, sehingga mulai dini kita harus berantas dan perang terhadap narkoba, demi cita cita dan kemajuan bangsa,” lanjut Silalahi.

Pada kesempatan itu Dia juga mengajak peserta sosialisasi menjadi jembatan penghubung informasi dalam penyalahgunaan narkoba bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Kembali Terpilih Menjadi Ketua Umum PGRI Sumut, Saiful Abdi Dukung Program Pemerintah Tingkatkan Kompetensi Guru

“Mari menjaga lingkungan sekitar dari bahaya narkoba dengan memberi informasi sekecil apapun terhadap kepolisian agar kita bisa melakukan pencegahan sedini mungkin,” harap Kapolsek.

Hal senada dalam sambutan Direktur RSUD Parapat dr H. Jimmy Gultom, mengatakan sosialisasi pencegahan narkoba dan stop kekerasan terhadap anak dan perempuan ini merupakan panggilan hati nurani dari Polri, RSUD Parapat dan Granat Simalungun.

“Kami merasa terpanggil dari hati nurani karena kami juga memilik anak yang masih sekolah, sehingga kami ingin membantu dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Kecamatan Girsang Sipanganbolon,” ungkap Jimmy.

Sehingga menurut Jimmy, sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi Imun bagi pelajar se Kecamatan Girsang Sipanganbolon dan mau mengatakan STOP dan TIDAK terhadap narkoba.

Selain penyalahgunaan Narkoba, sosialisasi kali ini juga fokus pada vokasi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Kita harus selektif dalam pergaulan, karena kasus terbanyak dalam kekerasan anak dan perempuan berasal dari orang dan keluarga terdekat, sehinga perlu pemahaman dan cara penjagaan diri sebagai solusi terjadinya tindak kekerasan anak dan perempuan,” ujar Jimmy.

Dia juga menyampaikan agar melaporkan apapun tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan baik ke RSUD Parapat maupun ke Polsek Parapat.

Dikatakan, saat ini Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1495/2023 RSUD Parapat Kabupaten Simalungun dihunjuk Sebagai Rumah Sakit Jejaring Pengampuan Pelayanan Kesehatan Jiwa.

Sedangkan Ruslan Purba Ketua DPC Granat Kabupaten Simalungun mengaku
Peredaran narkoba di Simalungun saat ini sangat mengkhawatirkan terutama di Simalungun bawah yang berbatasan dengan Batubara.

Baca Juga :  Bupati Simalungun dan Wakil Bupati Hadiri Peresmian Gedung Polsek Parapat

Disebutkan pengaruh narkoba bisa melibat semua elemen anak bangsa. Bahkan hingga TNI-Polri, Legislatif dan Yudikatif.

“Narkoba membahayakan Kehidupan, kemiskinan di tangan dan kebahagian menghilang, sehingga jangan mau dekat dengan mereka, kalau ada teman, keluarga sebagai pecandu agar dilaporkan biar bisa di rehabilitasi,” tutup Ruslan.

Kepala SMA 1 Girsang Sipanganbolon diwakili Wakasek Kesiswaan Fulmen Pintubatu menyambut baik acara sosialisasi dan berharap dapat berkelanjutan secara berkala, agar anak siswa siswi pelajar memiliki pengetahuan dan dapat terhindar dari bahaya narkoba.

“Pihak SMA 1 Girsip sangat antusias dan menyambut baik kegiatan ini karena Narkoba adalah musuh bersama sekaligus momen ini merupakan penekanan agar tidak ada lagi kekerasan terhadap anak dan perempuan baik dilingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat,” tutup Pintubatu.

Selain sesi paparan dari kedua Dokter narasumber terkait bahaya penyalahgunaan narkoba dan tindak kekerasan anak dan perempuan, peserta yang hadir dari siswi SMA 1 Girsip meminta penjelasan penyebab tanaman ganja masuk golongan narkotika dan tips menjaga diri serta cara melaporkan pelaku tindak kekerasan anak dan perempuan yang biasanya orang dekat dan dibawah ancaman.

“Ganja masuk golongan psikotropika karena mengandung zat tetrahidrokanabinol, kanabidiol dan kanabinol. sebagai senyawa kimia yang membuat penggunanya mengalami euforia dan kecanduan,” jawab dr Manahap Pardosi.

Selanjutnya tips dalam menjaga diri dan melaporkan pelaku kekerasan anak dan perempuan yang sering melakukan dibawah ancaman, Manahap menghimbau agar jangan di tutupi dan cerita kepada orang terdekat dan dipercaya. (Feri)

-->