Ini Kondisi Pariwisata Simalungun Yang Dibeberkan Disbudparekraf Saat BTF
sentralberita|Parapat~Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Simalungun menyampaikan Kondisi Pariwisata Kabupaten Simalungun saat Biannual Tourism Forum (BTF) yang diadakan Kemenparekraf di Niagara Hotel, Senin (20/03/2023).
Paparan Kondisi Pariwisata Kabupaten Simalungun disampaikan Kadisbudparekraf melalui Kabid Pengembangan, Dian Pratiwi di hadapan 100 peserta BTF yang digelar selama 2 hari (20-21 Maret 2023).
Disampaikan Dian, Simalungun adalah salah satu kabupaten terbesar yang berada di wilayah administratif Provinsi Sumatera Utara dengan total luas seluruh Wilayah Administrasi 437.250 Ha yang terdiri dari 32 Kecamatan .
Saat ini menurutnya, Simalungun selain memiliki puluhan Hotel dan Penginapan, Pemerintah terus menggali dan mengedepankan potensi objek wisata alam dipinggiran Danau Toba, Tigaras, Haranggaol, Tinggiraja, Pemandian Alam Sejuk, Pemandian Karang Anyer, juga termasuk pembentukan desa wisata.
“Tahun 2021 Bupati Simalungun telah menetapkan 20 Desa Wisata melalui SK Bupati sehingga beberapa mendapatkan bantuan dari Kemendes, Kemenparekraf, BPODT dan CSR BI.” Kata Dian.
Namun tak hanya Desa Wisata, Kabupaten Simalungun juga memiliki tempat wisata cagar budaya rumah adat di Kecamatan Purba untuk menarik kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.
“Kabupaten Simalungun memiliki 57 titik lokasi objek wisata, terdiri atas 30 lokasi wisata alam, 14 lokasi wisata agro, 4 lokasi wisata budaya, dan selebihnya adalah lokasi wisata rekreasi lainnya.
” terangnya.
Lanjut Dian, Potensi Wisata di Kabupaten Simalungun yang menjadi primadona seperti Panorama alam Kota Parapat, Batu Gantung (Wisata Alam), Tanjung Unta (Wisata Alam), Tiga Ras (Wisata Alam)
Simarjarunjung (Wisata Alam),Haranggaol (Wisata Alam), Tinggi Raja (Cagar Alam),PAS (Pemandian Alam Sejuk), Bah Biak (Sidamanik), Bah Damanik (Sidamanik), Karang Anyer (Gunung Maligas)
.
Selanjutnya Potensi wisataSejarah dan Budaya, berupa Rumah Bolon Purba (Cagar Budaya), Makam Raja Raya (Cagar Budaya),Makam Raja Panei (Cagar Budaya), Makam Raja Dolok Silau (Cagar Budaya)
, Makam Raja Tanah Jawa (Cagar Budaya), Makam Raja Siantar (Cagar Budaya), Makam Raja Silimakuta (Cagar Budaya), Pesanggrahan Bung Karno (Wisata Sejarah),Seni Tari Tradisional (Tor – Tor Sombah, Mandudah,dll), Seni Musik Tradisional (Gondrang), Seni Kriya (Kerajinan ukiran, patung)
Dan Adat istiadat.
Sedangkan Amenitas, Seperti Open Stage Parapat, Pusat Souvenir Pusat Informasi Geopark, Rumah Sakit
Terminal Bus , Rumah ibadah , RTP Pantai Bebas dan RTP Parapat (Dermaga Wisata) . Dan Infrastruktur pendukungBerupa Jalan raya Medan – Pematangsiantar – Parapat, Jalan raya Medan – Berastagi – Parapat
, Dermaga Parapat – Samosir, Dermaga Tiga Ras – Samosir , Sarana transportasi Danau (Ferry dan Kapal kecil)
.Selanjutnya pada kesempatan itu Dian juga membeberkan Prestasi Desa Wisata seperti Kampung warna warni Tigarihit mendapat Juara Harapan 1 CHSE ADWI 2022, Desa Wisata Sait Buttu menjadi tuan rumah Kunjungan Ambasador KB, Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu desa wisata serta pendampingan CSR untuk desa wisata. (SB/Feri)