Andika, Strong Leader, dan Internasionalisasi Kepemimpinan

Oleh: Prof. Dr. Marihot Manullang.

sentralberita | Medan ~ Keinginan dan aspirasi sebagian warga atau dukungan dari berbagai elemen bangsa, tokoh masyarakat, Ormas, komunitas intelektual untuk Andika Perkasa untuk maju sebagai salah satu Calon Presiden pada tahun 2024 ini setelah beliau memasuki purnabakti adalah hal yang sangat positif karena bisa memperkaya kandidat calon Presiden. Makin banyak capres yang potensial tentu ini akan jadi kekuatan politik negara kita karena ada calon alternatif yang bisa jadi kekuatan untuk mencari pemimpin nasional dan membangun sistem kepemimpinan nasional yang bermutu.

Andika dengan latar belakang militer cerdas dan kenyang dalam pengalaman militer internasional tentu bisa jadi alternatif karena beliau punya latar belakang yang sangat bagus. Kemudian dengan dukungan latar belakang pendidikan yang sangat bagus yaitu Mater Pertahanan dari The Military College of Vermont, Norwich University, Northfield, Vermont, Amerika Serikat dan National War College, National Defense University, Washington D.C., Amerika Serikat akan mendukung beliau sebagai capres yang sangat bagus dan kaya referensi. Karir di militer yang dibina dari bawah sampai menjadi panglima TNI adalah sebuah catatan yang sangat bagus dan itu semuanya tanpa cacat. Artinnya, dengan meniti karir yang sangat bagus adalah sebuah cerminan betapa calon pemimpin itu punya rekam jejak yang bagus dan professional.

Dengan karakter yang sangat tegas, cerdas dan visioner, serta punya pengalaman dalam dunia militer serta lobi internasional tentu adalah sebuah modal yang sangat kuat dan bagus karena ini sangat dibutuhkan dalam mengelola negara yang sangat besar ini. Bentangan sumber daya alam sebagai anugerah Tuhan, kearifan lokal yang sangat banyak tentu akan menjadi sebuah kekuatan penyangga menuju Indonesia hebat dan Indonesia emas yang kita cita –citakan bersama.

Indonesia dengan beragam karakter, budaya, agama, suku, dan sumber daya alam dengan jumlah penduduk lebih kurang 260 juta jiwa pada Tahun 2024 akan memilih seorang nahkoda yang akan membawa negara ini berlayar dalam lautan ekonomi, lautan politik, lautan hukum selama lima tahun kedepannya. Semua masyarakat Indonesia tentu membutuhkan nahkoda yang memahami medan samudera agar bisa selamat di tujuan. Tujuan bernegara dalam konteks Indonesia tentu satu, tercipta kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata serta ada kedamaian dalam menjalankan kehidupan sehari-hari di negara ini. Kemudian harga diri dan martabat bangsa bisa lebih baik dan lebih kuat lagi

Agar sampai pada kesejahteraan yang merata dan adil, serta kondisi masyarakat yang aman dan damai dengan konsep tata kelola negara yang transparan, tentu itu bukan terjadi dengan tiba-tiba tetapi sebuah proses yang harus dibangun dengan sungguh-sungguh dan komitmen yang tinggi. Indonesia dengan berbagai latar belakang yang berbeda harus dilihat sebagai sebuah potensi yang sangat besar. Agama yang berbeda, suku yang berbeda, budaya yang berbeda, sumber daya alam di setiap sudut negara ini sebagai anugerah dari Tuhan yang berbeda jika dikelola dengan baik dan kolaboratif akan menjadi potensi yang sangat besar dalam mensejahterakan masyarakat Indonesia.

Sungguh merupakan karunia Tuhan yang maha kuasa menempatkan Indonesia dengan berbagai latar belakang potensi yang hebat. Masalahnya, bagaimana menggunakan semua potensi ini sebagai modal utama dan modal dasar pembangunan sehingga masyarakat Indonesia sampai pada finalisasi kesejahteraan yang kita cita-citakan. Dalam hal inilah dibutuhkan tipikal kepemimpinan yang kuat (strong leader) berleval dan bebrasis internasional yang akan mengelola keberagaman potensi sumber daya alam dan keberagaman kearifan lokal yang ada di Indonesia untuk kepentingan rakyat yang lebih besar (welfare state). Memperoleh tipikal kepemimpinan yang kuat tentu bukan lahir dengan tiba-tiba. Butuh proses politik yang sehat dan dinamis agar mampu menngembriokan pemimpinan yang kuat dan berlevel internasional ditengah tuntutan era digitalisasi saat ini . Itulah yang kita harapkan pada pilpres 2024 ini.

Sebelumnya mari kita sepakati dulu seperti apa kempemimpinan yang kuat dalam konteks membangun Indonesia yang sangat beragama ini? Jawabannya akan memberikan kita komitmen secara kolektif bahwa kepemimpinan yang kuat itu akan kita sepakti nantinya. Dalam konteks kepemimpinan yang kuat untuk Indonesia ada beberapa indikator atau parameter yang harus kita sepakati. Kepemimpinan yang kuat menurut pemahaman saya dalam konteks Indonesia dan itu ada melekat dalam diri Andika Perkasa adalah:

Pertama, capres 2024 sebagai cikal bakal pemimpinan nantinya di Indonesia harus kuat integritas dan kapasitas. Saat ini kita kehilangan integritas. Membangun dan menemukan integritas yang hilang itu merupakan sebuah awal melahirkan pemimpin yang kuat. Dimana pun di dunia ini pemimpin yang punya integritas selalu berhasil dalam kepemimpinannya. Di negara-negara Barat integritas selalu ditanamkan. Mulai dari anak-anak di negara Swiss misalnya sudah ditanamkan nilai kejujuran, keadilan, dan peduli sesama. Sehingga generasi di negara Swiss merupakan generasi emas. Kejujuran secara kolektif dari masyarakat, pemerintah akan membawa negara sampai pada tujuan yang ideal.

Kemudian dari sisi kapasitas, pemimpin perlu punya kapasitas dalam bentuk keahlian dan talenta yang kuat sebagai pemimpin. Kapasitas itu bisa diperoleh dari proses pembelajaran. Saya sangat terkesan dengan apa yang dikatakan oleh Michele Obama di harian Kompas 6 September 2012 yang mendukung suaminya dalam pencalonan Presiden Barack Obama dalam menghadapi pilpres kala ini. Michelle mengatakan, seorang presiden bisa mendapatkan sejumlah nasihat dari semua orang.

Namun, saat presiden harus mengambil keputusan, pemandu utamanya adalah visi dan nilai-nilai kehidupan yang ia yakini serta beberapa pengalaman hidup yang membentuk semua itu. Apa yang dikatakan oleh firts lady USA ini merupakan bentuk kapasitas yang sesunggguhnya. Kapasitas diperoleh dari proses pembelajaran hidup dan pengalaman yang dikelola oleh seorang calon pemimpin dengan baik. Masalahnya, adakah capres 2024 yang punya komitmen membangun integritas dan kapasitas untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia?

Kedua, calon pemimpin di Indonesia perlu kuat dalam menghadapi dan menghadang korupsi. Calon pemimpin perlu membuat komitmen kepada masyarakat Indonesia bahwa Indonesia 2024-2029 adalah Indonesia yang berubah. Image Indonesia sebagai lumbung korupsi harus dihapuskan dan menjadikan Indonesia sebagai daerah dengan tata kelola yang bagus. Itu bisa dilakukan apabila pemimpinnya kuat dalam membangun dan membenahi tata kelola pemerintahan dengan baik. Artinya, korupsi sebagai kejahatan kemanusiaan harus dienyahkan dari Indonesia. Disinilah kekuatan calon seorang pemimpin akan diuji dalam menghadapi musuh kita bersama, yaitu korupsi. Andika dengan latar belakang militer yang cerdas punya kekuatan dan punya nyali dalam membabat korupsi yang sangat menggangu negara ini

Ketiga, calon pemimpin yang kuat di Indonesia adalah orang yang kuat dalam memetakan permasalahan di Indonesia untuk kemudian dicarikan solusinya. Pemetaan permalahan Indonesia dalam bentuk database sangat penting agar segala kebijakan pemerintah bisa berhasil dengan baik. Saatnya kita mensosialisasikan Indonesia dengan konsep membangun dengan data. Pembangunan Indonesiaseringkali tidak terarah karena data yang tidak jelas. Pemetaan permaslahan secara terintegral akan memudahkan keberhasilan pembangunan. Andika dengan latar belakang militer dan punya pengalaman teritorial bisa melakukan pemetaan dengan baik.

Keempat, pemimpin yang kuat di Indonesia adalah orang yang mampu mengelola keberagaman dengan baik. Mengelola keberagaman tidaklah sulit apabila hukum ditegakkan. Kemudian nilai keadilan ditegakkan. Untuk mendudukkan kepala dinas misalnya perlu dilakukan dengan setransparan mungkin dan melibatkan masyarakat. Sehingga segala bentuk ketidakpuasan bisa dieliminir dan ini akan mencegah potensi konflik.

Kemudian paradigma pendekatan kesejahteraan perlu digalakkan untuk mengelola keberagaman ini. Kalau masyaraktnya sejahtera maka potensi konflik akan sangat kecil. Sekali lagi, calon pemimpin di Indonesia harus tegas bahwa keberagaman suku, agama, budaya, dan sumber daya adalah modal pembangunan yang sangat bagus. Semua potensi yang ada jika diberdayakan dan dikolaborasikan akan besar manfaatnya bagi Indonesia kedepan. Andika akan mampu mengelola keberagaman dengan baik karena latar belakang miluter yang sangat nasionalis.

Memperoleh pemimpin yang kuat (strong leader) berlevel internasional adalah harapan kita semua di Indonesia. Apakah harapan ini bisa terealisasi pada pilpres 2024 ini akan sangat tergantung pada masyarakat. Jika pilihan masyarakat tidak salah maka Indonesia bisa memperoleh pemimpin yang kuat. Justru sebaliknya lagi. Disamping itu, segenap komponen civil society perlu mendorong pendidikan politik bagi rakyat agar masyarakat menjadi masyarakat yang cerdas dalam memilih. Kita berharap semoga pilpres 2024 menjadi embrio pemimpin yang kuat yang akan menjadikan Indonesia sebagai daerah yang lebih maju. Peluang itu sangat terbuka lebar mengingat di Indonesia segala potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia tersedia. Tidak ada alasan Indonesia tidak maju dalam segala hal karena potensi yang tadi.

Penutup

Mari mensukseskan proses pilpres 2024 dengan menjadikan pilpres yang jujur, bermartabat, objektif sehingga pelembagaan proses politik berjalan dengan baik dan sehat. Inilah cikal bakal (starting point) memperoleh pemimpin yang kuat berlevel internasional di negara Indoensia. Rumusnya memang sangat sederhana, tinggal lagi apakah kita mau dengan rumusan yang sederhana di atas sehingga Indonesia mempunyai sosok yang strong leader dan pemeimpin bertaraf internasional? Saya sangat yakin dukungan besar oleh warga negara, elemen tokoh masyarakat, kaum terdidik, LSM, mahasiswa dan tokoh adat bagi Andika yang sangat gencar belakangan ini bisa jadi kekuatan besar untuk membangun sistem kepemimpinan nasional bermutu di negara kita ini.

Penulis adalah: Guru Besar UPMI Medan/ Ketua Dewan Pakar MPW PP Sumut/