Pegawai PDAM Mual Nauli Tapteng 5 Bulan Tak Gajian Gelar Demo

sentralberita | Tapteng~ Kesal lima bulan tidak gajian membuat puluhan orang yang tergabung dalam aliansi masyarakat anti korupsi menggelar aksi demo di kantor PDAM Mual Nauli Tapteng, di Jalan Adonia Hutagalung, Simpang Tugu Ikan, Kelurahan Sibuluan Raya, Kecamatan Pandan, Tapteng, dikutip Jumat (9/4).

Aksi demo tersebut bukti kekecewan dari beberapa pegawai PDAM Mual Nauli Tapteng yang tidak gajian selama lima bulan.

Para pendemo yang beberapa orang di antaranya adalah pegawai PDAM Mual Nauli Tapteng, menuntut hak mereka harus dibayarkan.

“Kami meminta hak kami sebagai pegawai yang belum menerima gaji selama lima bulan, bahkan ada yang delapan bulan tak gajian. Dan kami minta pembayaran full gaji yang belum dibayar,” kata Jan Hendrik Simanjuntak, selaku orator aksi.

Pihaknya menduga ada dugaan tindak pidana korupsi dalam tubuh PDAM Mual Nauli Tapanuli Tengah. “Untuk itu kami mengharapkan kepada penegak hukum agar dilakukan pemeriksaan kepada pejabat penting di PDAM Mual Nauli ini,” tegas dia.

Hal yang senada juga disampaikan M Yusuf Damanik. Ketua HMI periode 2018-2019 yang turut hadir dalam aksi demo tersebut mengatakan, jika aksi ini tidak ditanggapi dan tidak terealisasi, dalam waktu dekat mereka akan demo ke kantor DPRD, kemudian dilanjutkan ke kantor Bupati Tapteng untuk melakukan aksi serupa.

“Selama ini, Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani sangat gencar berjuang melakukan pembangunan di daerah ini dan lebih mengutamakan masyarakatnya. Namun, masih ada oknum yang tega merusak perjuangannya.

Contohnya, adalah oknum direktur PDAM Mual Nauli yang tidak membayarkan gaji pegawainya selama berbulan-bulan. Padahal Bupati sudah menekankan dan menegaskan kepada seluruh kepala OPD di Tapanuli Tengah, bahwa seluruh gaji pegawai harus dibayarkan paling lama tanggal lima setiap bulan, namun perintah tersebut tidak diindahkan oleh Direktur PDAM Mual Nauli Tapanuli Tengah,” jelasnya.

Menjawab tuntutan aksi tersebut, Direktur PDAM Mual Nauli, Puspa Aladin Sibuea mengaku tidak pernah berniat untuk tidak membayarkan gaji pegawainya. Karena pendapatan yang kecil, terpaksa gaji tersebut dibayar secara dicicil.

“Terus terang, saya saya tidak pernah berniat untuk tidak membayar gaji saudara. Saya berharap saudara sekalian paham bahwa gaji yang kita terima adalah hasil dari pendapatan perusahaan. Jadi, jika pendapatan perusahaan kecil, terpaksa kita melakukan penyicilan,” kata Puspa.

Dia menambahkan, semua pegawai akan mendapatkan pembayaran gaji kalau uangnya ada. Lanjutan dari proses ini, silakan tanya langsung ke bendahara atau kabag keuangan.

“Kemudian seperti yang disampaikan untuk meminta saya mundur dari jabatan, saya juga siap. Silakan tindak lanjuti, saya persilakan. Saya orangnya dari dulu sangat terbuka, saya tahu hanya bekerja. Jadi kalau ada hal yang menurut saudara saya langgar, silakan tindaklanjuti,” kata Puspa.
(gs)