Bobby Nasution Sebut Islamic Center Kelak Akan Terapkan Manajemen Ala Masjid Jogokariyan yang Mampu Sejahterakan Umat

sentralberita|Medan – Muhammad Bobby Afif Nasution hadiri Pelatihan Manajemen Masjid oleh KH Muhammad Jazir, Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Jogjakarta di Asrama Haji Medan Jumat (27/11/2020.

Even gawean Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Medan itu turut dihadiri Ketua Dewan Muhtasyar DMI Sumut Musa Rajekshah. Tampak hadir pula Ketua DMI Medan Ahmad Parlindungan dan Sekretaris Ustaz Syafrizal.

Bobby Nasution tampak mendengarkan dengan seksama pemaparan yang disampaikan oleh KH Muhammad Jazir.

Secara garis besar, yang disampaikan KH Muhammad Jazir adalah bagaimana pengurus masjid itu membenahi dan mengubah cara berpikir.

“Contoh kecil saja, BKM sering buat tulisan di masjid, jika sendal atau bahkan kendaraan jamaah hilang di masjid maka di luar tanggung jawab BKM. Nah kita ubah cara pikir kita menjadi BKM Bertanggung jawab! Di Masjid Jogokariyan Jogjakarta, jika jamaah kehilangan sendal apalagi kendaraannya akan kami ganti dengan jenis yang sama. BKM bertanggung jawab,” kata KH Muhammad Jazir.

Masjid Jogokariyan viral di tanah air sebab manajemen masjid mereka selalu berhasil menghabiskan saldo setiap bulannya. Tak hanya untuk biaya masjid, dana infak yang diberikan jamaah disalurkan pula untuk membantu perekonomian masyarakat sekitar. Bukan hanya yang Muslim, seluruh masyarakat yang berada di sekitar masjid mendapat bantuan.

“Sebelum covid kami bantu 480 warga miskin dengan sembako per 15 hari. Saat covid naik jadi 1000 warga yang dibantu tiap pekan,” kata KH Muhammad Jazir lagi.

Dalam satu tahun kas Masjid Jogokariyan Jogjakarta mencapai Rp14 Miliar. Dan itu senantiasa habis dan akan datang lagi. “Dari infak parkir saja bisa Rp50 juta sebulan. Ditulis infak parkir bukan tarif parkir. Kalau tarif orang gak mau, pasti nawar. Kalau ditulis untuk infak jamaah berlomba-lomba memberi lebih, ” kata KH Muhammad Jazir

Tak heran jika Masjid Jogokariyan Jogjakarta memberi gaji imam tetapnya seorang Hafiz Quran sebesar Rp10 juta per bulan ditambah mobil dinas Innova Reborn terbaru. Para sekuriti pun digaji tinggi di atas UMR dan diberi sembako juga anak-anaknya diberikan beasiswa.

“Kalau dulu jamaah memakmurkan masjid, kini kita ubah mindset agar masjid ikut memakmurkan jamaah, memakmurkan masyarakat sekitar. Insya Allah Pak Ijeck, Pak Bobby Nasution nanti bisa terapkan ini di Sumut di Medan. Masjid insya Allah bisa selesaikan kemiskinan di tanah air, ” beber KH Muhammad Jazir.

Bobby Nasution pada kesempatan itu tentu saja terkesan dengan konsep Masjid Jogokariyan. “Saya tersanjung diberi kesempatan untuk memberikan materi.
Besar keinginan kami agar di Medan, masjid bisa jadi penggerak perekonomian umat, ” kata Bobby Nasution.

Bobby Nasution juga menyebutkan bahwa konsep manajemen Masjid Jogokariyan bisa diterapkan di Islamic Center yang akan dibangunnya kelak bila jadi wali kota Medan.

“Peradaban dibangun dari masjid, kebangkitan peradaban Islam insya Allah bisa kita mulai dari masjid, kita mulai dari Islamic Center yang memang belum ada di Kota Medan,” kata Menantu Presiden Jokowi itu.

Sedangkan Musa Rajekshah dalam kesempatan itu, bilang akan buat lagi pelatihan manajemen masjid dengan KH Muhammad Jazir yang akan kembali datang ke Medan dengan waktu yang lebih lama.

“Masjid di Medan, Sumut harus makmurkan umat Islam dan umat yang ada di sekelilingnya. Bukan hanya untuk muslim tapi untuk semua, Islam rahmatan lil alamiin.

Di Medan insya Allah kita mulai dengan lima masjid nanti yang lain bisa ikut. Bulan depan akan ada pelatihan lagi dengan waktu yang lebih lama insya Allah, ” kata Musa Rajeckshah yang akrab disapa Ijeck itu. (SB/01)