BI: Inflasi 2020 Diperkirakan Meningkat

All-focus

sentralberita|Medan~Inflasi 2020 diprakirakan meningkat dari tahun 2019 tetapi masih berada di dalam sasaran inflasi nasional yaitu 3±1 persen (yoy).

“Kenaikan inflasi akan didorong oleh penyesuaian tarif yang dilakukan pemerintah seperti BPJS Kesehatan, cukai rokok, Upah Minimum Provinsi (UMP) dan tarif tol,” kata Wiwiek Sisto Widayat, Kepala Perwakilan Bank IndIndonesia (BI) Sumatera Utara kepada wartawan Selasa (11/2/2020)’

Di samping itu, produksi bumbu – bumbuan khususnya cabai merah masih belum optimal di tengah permintaan yang tinggi.

Wiwiek menyebut penyesuaian tarif yang diatur pemerintah akan mempengaruhi berbagai kelompok inflasi yakni kesehatan: penyesuaian iuran BPJS Kesehahtan sebesar 100 persen yang mulai berlaku sejak Januari 2020. Makanan Jadi: penyesuaian harga rokok
secara gradual sejalan dengan kenaikan cukai
rokok rata – rata 23 persen dan mulai berlaku sejak. Januari 2020. Selain itu, kenaikan UMP 8,5 persen di tahun 2020 juga menjadi faktor pendorong.

Transportasi: rencana penyesuaian tarif baru pada tol Belawan – Medan –Tanjungmorawa (Belmera) sebesar 6 – 7 persen dan sedang dalam tahap pengkajian pemerintah.

Bahan Makanan: peningkatan harga komoditas bumbu-bumbuan, khususnya cabai merah, seiring dengan produksi yang belum optimal, di tengah permintaan yang tinggi.

Sandang: tendensi peningkatan harga emas di pasar global akan turut mendorong kenaikan.

“Kami sudah siapakan roadmap TPID untuk mengawal inflasi berada di rentang nasional,” ungkap Wiwiek.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah TPID diharapkan dapat terus menjaga inflasi di rentang sasaran nasional melalui keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif. Di 2020, TPID akan fokus untuk memperbaiki kualitas data, penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan dan utilisasi teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS).

Ia menyebut sasaran inflasi 2019-2021 yakni mencapai Indeks Harga Konsumen (IHK)dalam rentang sasaran nasional (tahun 2020 3±1 persen, yoy) dengan 4 K ; Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif. Kenyataan yang ada inflasi food dalam tren menurun dan inflasi nonfood juga dalam tren menurun.

Pada Januari 2020, inflasi bulanan Sumut 0,57 0 persen (mtm), lebih tinggi dibanding Sumatera 0,55 persen dan nasional 0,39 persen.

Menurut Wiwiek, peningkatan inflasi Sumut di Januari 2020 karena sesuai dengan pola historis rata rata dalam 3 tahun terakhir sebesar 0,43 persen (mtm). Secara spasial, inflasi terjadi di seluruh kota IHK (Medan, Pematangsiantar, Sibolga, Padangsidempuanr dan Gunungsitoli. (Wie)