Lintasan Sejarah Kenagarian Nata: Datangnya Bangsa Arab (Sambungan-8)

Oleh: Heri Sandra| Natal~ 4. Bangsa Arab
Berdasarkan dua buah teori yang dianggap lebih kuat tentang kedatangan bangsa Arab ke wilayah Pantai Barat sumatera menerangkan bahwa :-
a. Teori Makkah.
Berdasarkan keterangan dari teori ini menyebutkan bahwa islam sudah ada sejak abad ke 7 tahun 674 M. Terbukti adanya perkampungan muslim (Arab) yang berasal dari Mesir, di sepanjang Pantai Barat Sumatera. Hal ini sesuai dengan berita dari China banwa Orang orang Arab sudah mendirikan perkampungan di kanton semenjak abad ke 4. Pendukung teori ini adalah Buya Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Mereka berpandapat bahwa pada abad ke 13 sudah berdiri kekuatan politik islam. Maka kedatangan orang arab itu dimulai sejak abad ke 7.
b. Teori Persia.
Teori ini berpendapat bahwa islam masuk ke Indonesia sejak abad ke 13 dan pembawanya adalah orang dari Iran (Persia). Hal ini ditandai dengan adanya kebudayaan yang sama seperti memperingati kematian Al Husein di Padang Karbala dengan menggelar acara Tabut.
Tabut ini bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Nagari Nata karena penyelenggaraan acara ini tetap diperingati setiap tahun dan biasanya mendapat dukungan penuh dari Tuanku Besar Raja Nagari Ranah Nata. Bukti selanjutnya menunjukkan adanya kesamaan pemakain kata “Syah” pada nama orang orang di Nagari Ranah Nata.
Berdasarkan kedua teori di atas maka orang arab memasuki Nagari Ranah Nata dapat diperkirakan mulai abad ke 13 sebab tidak ada tanda tanda yang menunjukkan bahwa di Nagari Ranah Nata pernah terbentuk kekuatan Politik Islam sebelum masuknya abad ke 13 tersebut. Kedatangan mereka tentunya tidak berasal dari satu negeri saja namun terdiri dari beberapa daerah di semenanjung Arabia seperti Mesir, Iran, Hadramaut dan sebagainya.
1.Bangsa Gujarat India
Berdasarkan catatan Marcopolo tahun 1292 M bahwa orang orang dari gujarat india sudah menjalin hubungan dagang dengan perkampungan di sepanjang pesisir barat dan timur pulau sumatera khususnya preulac (perlak).Bangsa China
2. Bangsa Cina
Orang Tionghoa yang datang ke Nagari Ranah Nata berasal dari Hokkian China pada tahun 1830. Rombongan ini dipimpin oleh seorang Kapitan So Kaai yang berusia muda belia. Menurut keterangan keturunannya yang hingga saat ini masih terdapat dan berdomisili di Nagari Nata, konon beliau pernah merantau ke Perancis. Disana beliau bekerja sebagai Wakil Kepala Urusan Dapur pada Istana Kerajaan Napoleon Bonaparte. Pada tahun 1812 terjadi peristiwa penyerangan Istana Napoleon oleh pasukan Rusia membuat So Kaai terpaksa meninggalkan Perancis menuju Asia.
Bersama dengan seorang sahabatnya, So Kaai menuju Batavia dan menetap di sana selama beberapa tahun. Selanjutnya So Kaai meningalkan pulau Jawa menuju pantai Barat Sumatera dan sampailah beliau dan rombongannya ke Nagari Ranah Nata yang pada masa itu merupakan kota pelabuhan yang ramai dikunjungi oleh pedagang dari berbagai suku bangsa. So Kaai muda berniaga dengan penduduk setempat dan para pedagang asing yang singgah di kota pelabuhan itu.
Seterusnya So Kaai menetap di Nagari Nata dan menikah dengan seorang perempuan yag bernama Pu Tjuk Ati yang berasal dari Gunung baringin Panyabungan. Nikah kedua beliau dengan seorang perempuan keturunan Tionghoa yang bernama Icheh. Diakhir hayatnya beliau menetap di Kota Padang Sumatera Barat hingga menutup mata.
Gelar Kapitan yang di sandang oleh So Kaai diterimanya dari pemerintah Belanda sebagi pemimpin warga Tionghoa di Nagari Nata. Selain So Kaai juga ada nama lain seperti Malin Kayo yang berdomisili di Taluk Mambang.
Malin Kayo adalah seorang bangsa Tionghoa yang beragama Islam. Beliau berhasil menjadi seorang muslim yang taat menjalankan perintah agama islam, sehingga banyak cerita yang beredar dikalangan masyarakat tentang karomah yang dimiliki oleh Malin Kayo. Bersambung….(Penulis adalah aktifis penggiat sosial dan mantan jurnalis).