Nuansa Singapura Di Film Kartun “Detective Conan”


Paul Chu dari Tourism Singapore Board (STB) Kantor Jakarta di bioskop Fiscal Point Medan Rabu (24/7) malam.

sentralberita|Medan~Film Kartun (animasi) “Detective Conan Movie 23: The Fist of Blue Sapphire” yang tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu, (24/7) bernuansa Singapura sepenuhnya.

Sejumlah destinasi wisata dan ikon Kota Singapura ada di film kartun tersebut yang hampir mirip betul dengan kota aslinya, sekalipun itu dalam bentuk kartun.

Paul Chu dari Tourism Singapore Board (STB) di Focal Point, Rabu (24/7) malam mengatakan film animasi Jepang itu untuk pertama kalinya mengambil latar lokasi bukan di negara sakura saja tapi lebih banyak di Singapura.

Awal film menggambarkan tentang gedung yang sekarang jadi ikon Kota Singapura yakni Marina Bay, tiga gedung pencakar langit disatukan atasnya oleh sebuah kapal besar sehingga selalu didatangi wisatawan. Di area kolam renang tingkat paling atas gedung itulah awal cerita terjadinya pembunuhan.

Kemudian Park Lion, garden by the bay, kawasan Orchad Road yang semuanya digambarkan dalam sebuah film kartun.

Penontonnya dari kalangan travel di Medan yang diharapkan mampu menerangkan destinasi wisata Singapura.

Sekedar informasi ceritanya berpusat pada kasus pembunuhan di Marina Bay Sands di Singapura. Blue Sapphire dikabarkan tenggelam di pesisir Singapura. Seorang jutawan berencana untuk mengambilnya.

Dan ketika dipamerkan dalam sebuah pameran di hotel Marina Bay Sands Singapura, sebuah pembunuhan terjadi. Kartu Kaito Kid yang berdarah ditemukan di TKP. Sementara itu, Kogoro, Ran, Sonoko, datang ke Singapura untuk melihat turnamen karate.

Conan yang tidak memiliki paspor seharusnya tinggal di rumah, tapi Kid menggunakan trik ajaib hingga Conan ada di Singapura. Conan harus mematuhi Kid jika ingin kembali ke Jepang. Sekarang film ini lagi tayang di bioskop di Indonesia. (SB/wie)