Banyak Bangunan Berdiri di Medan Tanpa IMB

Sentralberita|Medan ~Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak bangunan yang dibangun di Kota Medan, tidak memiliki IMB. Hal itu karena kurangnya pengawasan dari instansi terkait sehingga ada oknum yang mengambil keuntungan di situasi ini.

Dalam hal ini, pengawasan dari dinas terkait harus dimaksimalkan karena akibatnya mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan, ujar Ketua Komisi D DPRD Medan Ir Parlaungan Simangunsong kepada wartawan, Jumat (27/7/2018).

Disebutkannya, Pemko Medan harus tahu bahwa banyak kebocoran PAD di daerah ini akibat kurang bagusnya kinerja aparaturnya, terutama di kecamatan dan kelurahan. Sebagai lembaga paling dekat dengan masyarakat, harusnya kelurahan tahu berapa jumlah pembangunan yang sedang berlangsung dan harusnya bisa memastikan bahwa bangunan tersebut dibangun setelah ada IMB-nya.

Yang terjadi, justru banyak aparat kelurahan yang tidak melaporkan adanya bangunan berdiri tanpa IMB. Hal ini harusnya menjadi pertanyaan, kenapa mereka tidak melaporkan. Apakah tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, ujar Politisi Partai Demokrat ini lagi.

Kalau kondisinya seperti ini, dipastikan target PAD Kota Medan dari bidang ini tidak akan tercapai. Masyarakat sendiri kurang sadar untuk mengurus IMB sebelum membangun. IMB dibuat bukan hanya sekedar mencari pemasukan Pemko Medan, namun untuk menata kota supaya rapi dan sesuai RUTRK, ujarnya lagi.

Masyarakat harus tahu perlunya mengurus IMB yaitu, dengan memiliki IMB maka akan memudahkan dalam mendapatkan kepastian dan juga adanya perlindungan hukum. Izin tersebut dilakukan agar bangunan tersebut mendapatkan kepastian tidak mengganggu dan juga merugikan kepentingan orang lain.

Apabila ingin menjual rumah, umumnya pembeli akan menanyakan kepemilikan IMB. IMB bisa menjadi jaminan atau pun agunan jika ingin meminjam uang. Hal ini karena IMB memiliki nilai sama seperti sertifikat tanah. Tak hanya menjadi syarat dalam jual atau pun beli akan tetapi juga bisa menjadi syarat mutlak dalam menyewa rumah, ujarnya mengakhiri. (SB/Husni L)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *