Oknum Anggota DPRD Sumut Intimidasi Wartawan Mimbar Umum
Medan, (Sentralberita) – Oknum anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Partai Golkar, berinisial IA, mengintimidasi wartawan yang memberitakan kasus dugaan pengoplosan gas bersubsidi.
Sebagaimana diketahui kasus ini sempat mencuat beberapa waktu lalu dimana aparat menggerebek gudang diduga sebagai tempat penyimpanan gas oplosan di kawasan Jalan Ring Road Pasar III Tanjung Sari, Medan Selayang.
Namun kasus pelanggaran hukum yang telah ditangani aparat Polda Sumut itu, belakangan terkesan “senyap”, hingga mengundang pertanyaan di tengah-tengah masyarakat.
Pemberitaan tentang gas oplosan kembali mencuat setelah anggota Komisi A DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan mempertanyakan kinerja polisi terkait tidak lanjut kasus tersebut.
Anehnya IA, yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut justru merasa ‘terganggu’ dengan pemberitaan itu dan mendatangi wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistiknya di gedung DPRD Sumut.
“Kau mainkan lagi berita itu ya?. Seharusnya kau buat berita berimbang dan tanya dulu ke kepolisian sudah sampai di mana kasusnya. Tapi yah sudahlah, hidup inikan kita tidak tahu kedepannya. Hari ini begini, besok kita tidak tahu apa kejadiannya. Jadi intinya yah, hati-hati sajalah kau karena aku tidak ada minta makan sama kau yah,” kata IA ditujukan kepada Jamaluddin, wartawan surat kabar Mimbar Umum, Jumat.
Intimidasi yang dilakukan IA juga disaksikan wartawan lainnya, yakni Firdaus Perangin-angin dari Harian SIB dan Yoko Susilo Chou dari Harian Mandiri Pos.
Kejadian itu juga disaksikan dua anggota Fraksi Partai Golkar Wagirin Arman dan Leonard S Samosir.
Para wartawan mencoba meminta IA untuk memberikan klarifikasi pemberitaan jika memang merasa keberatan serta tidak melakukan intimidasi.
Sebelumnya Sutrisno Pangaribuan dari Fraksi PDIP menyoroti dan mempertanyakan kinerja aparat kepolisian perihal belum terungkapnya dalang utama atau pemilik gas oplosan di kawasan Jalan Ring Road Pasar III Tanjung Sari, Medan Selayang yang digerebek aparat karena diduga melakukan pengoplosan.
Dia mengaku kecewa terhadap kinerja polisi yang hingga kini belum juga mengumumkan dan menuntaskan kasus yang disebut-sebut melibatkan oknum anggota DPRD Sumut ini.(SB/01)