Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi: September 2019, Seluruh Kota IHK Sumut Deflasi
sentralberita|Medan~Pada September 2019 seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara yakni Medan, Sibolga, Pematangsiantar dan Padangsidempuan mengalami deflasi sehingga membuat gabungan empat kota IHK di Sumatera Utara juga deflasi 1,81 persen, masih lebih tinggi dari nasional yang juga deflasi 0,27 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Syech Suhaimi mengatakan hal itu kepada wartawan di kantornya, Jalan Asrama Medan Selasa (1/10).
Menurut dia, terjadinya deflasi di seluruh IHK Sumut karena banyak sekali bahan makanan yang mengalami penurunan harga seperti cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, ayam ras yang turun dibanding bulan sebelumnya. “Harga cabai merah turun sehingga membuat bulan September Sumut mengalami deflasi,” kata Suhaimi.
Sementara itu komoditi yang memberikan andil inflasi yakni sewa rumah, sewa hijau, emas perhiasan, mobil, kemeja panjang katun laki-laki, pemeliharaan/servis, cumi-cumi, kemeja pendek katun laki-laki, jahe dan terong panjang.
Suhaimi menjelaskan deflasi di Medan 1,92 persen, Pematangsiantar 1,18 persen, Padangsidempuany 0,95 persen dan Sibolga 1,94 persen. “Deflasi di Sibolga tertinggi di Pulau Sumatera,” ungkap Suhaimi.
Pada Agustus 2019, Sumut masih mengalami inflasi 0,18 persen dan kumulatif Januari sampai Agustus 2019 sebesar 5,40 persen. Sedangkan kumulatif Januari- September 2019, juga masih tetap inflasi 3,49 persen.
“Selama tahun 2019, hanya dua kali Sumut mengalami deflasi yakni bulan Pebruari 0,32 persen dan September 1,81 persen,” kata Suhaimi.
Deflasi di Medan, kata Suhaimi, terjadi akibat penurunan indeks dari 146,70 pada Agustus 2019 menjadi 143,88 pada September 2019. “Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks sebagian kelompok pengeluaran,” jelasnya.
Kelompok pengeluaran itu yaitu kelompok bahan makanan sebesar 7,57 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Sedangkan kelompok yang menunjukkan peningkatan indeks.yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,47 persen; kelompok sandang sebesar 0,69 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
Dari 23 IHK di Pulau Sumatera, sebanyak 19 kota tercatat deflasi, tertinggi di Sibolga sebesar 1,94 persen dengan adUK sebesar 144,61 dan terendah di Tanjung Pinang sebesar 0,11 persen dengan IHK 135,56.
Dari 82 IHK di Indonesia, inflasi tertinggi di Meulaboh 0,91 persen, terendah di Stallone dan Pelopo sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi di Sibolga dan terendah di Surabaya. (SB/wie)