Puluhan jurnalis di Sumut ikuti training Cek Fakta

sentralberita|Medan~Pada era digital banyak nya berita palsu atau hoaks semakin hari semakin banyak beredar dan mudah diakses bahan dibagikan melalui media social (medsos).

Untuk itu sebagai jurnalis yang mempunyai peranan menyampaikan pesan atau berita kepada khalayak ramai (massa), melalui saluran media, baik media cetak maupun media elektronik sehingga jurnalis harus dibekali dengan pengetahuan cek fakta.

Demikian disampaikan Ketua AJI Medan Liston Damanik saat membuka training Cek Fakta yang diikuti puluhan jurnalis dari berbagai media massa di Sumatera yang diselenggarakan AJI Medan dan Bank Sumut di Debang Resort, Dairi, Sumut pada 20-22 September 2019.

“Orang terpelajar yang memiliki posisi penting saja bisa menjadi korban hoaks. Ini kompetensi penting bagi wartawan. Saya berharap teman-teman di sini punya semangat untuk belajar,” ucap liston seperti dilaporkan Kontributor Elshinta Misriadi.

Sementara itu Pls Pemimpin Unit Layanan Pengaduan Nasabah dan Pusat Informasi Bank Sumut, Erwinsyah, dalam sambutan dan pemberian materi menceritakan Bank Sumut sudah beberapa kali diterpa isu hoaks di antaranya berita berjudul Tunggakan Pajak Rp 1,7 miliar.

“Ini data lama yang digunakan wartawan. Ini tidak benar. Selain hoaks ada juga framing (pembingkaian) negatif. Opini wartawan kerap dicaplok di isi berita dan sangat minim konfirmasi,” kata Erwinsyah.

Erwin menjelaskan bahwa tantangan untuk bagian humas adalah agar bisa menekan laju hoaks dan wartawan juga harus melakukan verifikasi data sebelum dipublikasikan agar hoaks tidak berkembang.(SB/01)