Pemda Madina Diminta Segera Bangun Jalan Panggautan – Sikara-kara II Natal

sentralberita|Madina~Jalan Simpang Jalan Nasional Jalan Panggautan – Sikara-Kara II Natal Kecamatan Natal yang dibuka sejak Tahun 1984 silam, saat itu yang masih bagian dari Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), hingga kini jalan satu-satunya menuju SMA Negeri 1 Natal yang beralamatkan di Desa Sasaran itu, belum pernah dibangun dengan Aspal Hotmix, bahkan kondisinya yang masih tanah bercampur bebatuan penuh dengan lubang-lubang besar, demikian dikatakan Daflan, Jum’at (27/9/2019).

Dijelaskannya, jalan yang telah berusia 35 tahun ini sangat dibutuhkan masyarakat sebagai akses menuju Desa Sikara-kara II, suka maju, sikara-kara I ataupun Tunas Karya tembus ke Desa Kampung Sawah sebagai jalan lingkar Kecamatan Natal, dan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu fasilitas pendukung Pemekaran Pantai Barat dikemudian hari, ujar Tokoh Masyarakat Desa Sasaran itu.

Selain itu, tambah Daflan, jalan ini juga tembus ke Desa Rukun Jaya, sikara-kara III (PT. RMM) dan Sikara-kara IV, serta ke Dusun Simpang Bambu sebagai bagian dari Wilayah Desa Sundutan Tigo, yang didalamnya ada dua perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dengan ribuan hektar areal, PT.Rimba Mujur Mahkota (RMM) dan PT.Dinamika Inti Sentosa (DIS) yang disebut-sebut keduanya merupakan satu grup.

Sebagaimana diketahui publik, kata Daflan, sejak keberadaan jalan ini dari tahun 1984 silam yang merupakan zaman Kabupaten Tapanuli Selatan saat itu, dan kini telah berubah menjadi Wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) setelah diresmikan pemekarannya pada tanggal 9 Maret 1999 berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1998, dan hanya pada tahun 2012 saja Jalan ini yang mendapatkan kucuran anggaran dari Pemkab Madina sebesar 500 Juta untuk Proyek Peningkatan Jalan dengan teknis penyertuan, ungkap mantan Sekdes Sasaran itu.

Salah seorang Anggota BPD Panggautan yang turut diwawancarai, ia menyebutkan, “Jalan ini memang sudah sangat selayaknya dibangun dan diaspal hotmix, selain karena kepentingan masyarakat sebagai akses utama untuk mengangkut hasil perkebunannya seperti sawit, karet, jengkol dan lain sebagainya itu, setiap hari jalan ini sedikitnya dilalui 700 orang siswa-siswi SMA Negeri 1 Natal sebagai akses pulang-pergi ke Sekolah menuntut ilmu, ucap Sairi.

Parahnya, sambung BPD itu, bila hujan dalam kurun waktu semalam saja, maka sebagian besar jalan ini akan digenangi air disetiap sisi lubang-lubang jalan, bahkan becek dan licin yang bisa membuat masyarakat pengguna jalan susah melaluinya, serta tak sedikit pengendara yang nyaris jatuh, bahkan bisa kecelakaan akibatnya, papar Sairi.

Pentingnya jalan ini agar segera dibangun dan diaspal hotmix oleh Pemerintah Daerah Madina, juga ditegaskan oleh salah seorang Tokoh Masyarakat Kecamatan Natal, disebutnya, “selain kondisinya yang rusak parah, di Desa Sasaran itu ada Fasilitas Pendidikan, perkantoran pemerintah seperti Kantor Dinas Kehutanan Provsu, kantor Puskeswan yang kini digunakan oleh BP3K, dan Pasar Natal (Baru) yang kini sedang dalam proses pembangunan sekaligus penuntasan program Disperindag Madina itu”, tegas Drs.Oloan Nasution.

Ditambahkannya, setiap Musrenbang di Tingkat Kecamatan yang dihadiri oleh sejumlah pihak yang berkompeten dari Tingkat Kabupaten, saya selalu mengusulkan agar jalan ini segera dibangun hingga hotmix, namun seolah aspirasi masyarakat umum untuk kepentingan umum itu tak pernah diaminkan oleh pihak Pemkab Madina”, sebut Oloan.

Seperti yang diketahui bersama, sejak tahun 2012 lalu dan hingga tahun 2019 sekarang, jalan yang tak pernah teralokasikan anggaran pembangunan dari Pemerintah itu, sedangkan masyarakat yang sangat membutuhkan jalan ini supaya disegerakan pembangunannya tanpa tertunda-tunda lagi nantinya, penegasan pembangunan jalan ini sangat berdampak pada kemajuan daerah dan ekonomi masyarakat, sehingga harapan masyarakat ini tergantung pada itikad baik Pemda Madina untuk memajukan Daerah Pantai Barat ini dalam kategori seriuskah atau tidak, pungkas Oloan Nasution. (MAH)