Kerajinan Kulit Ikan Pari Tembus Pasar Mancanegara

Sentralberita|Medan~Kulit ikan pari ditangan dapat diolah menjadi berbagai produk yang cantik dan berkualitas.

Seorang pengusaha kecil dan menengah di Medan membuktikannyadi tangan terampil dan kreatifnya,  kulit ikan pari dapat diolah menjadi berbagai produk bergengsi yang cantik dan berkualitas.

Bahkan produk kerajinan tangan ini dapat menembus pasar mancanegara melalui penjualan lewat media sosial bahkan meningkatkan penjualan hingga 300 persen.

Koleksi aneka tas tangan wanita yang cantik dan glowing ini, dompet wanita dan pria,  sepatu, tali pinggang serta sejumlah kerijinan berbahan baku kulit ikan pari terpajang rapi di galeri Lidya Collection di Jalan Bilal Ujung,Medan Timur. Semua produk cantik dan berkualitas itu dibuat di rumah produksi yang ada di belakang galeri.

Usaha kerajinan rumah tangan yang dimulai awal tahun 2012 ini kini mampu menyerap tujuh tenaga kerja  yang mengolah kulit pari menjadi berbagai jenis produk .

Berbekal bahan dasar kulit ikan pari, pengolahan dilakukan dengan melakukan pewarnaan, kemudian kulit yang siap diwarnai dipotong sesuai pola produk yang akan dibuat. Hampir semua design produk merupakan karya dan kreasi pengusaha industri ini. Kulit kemudian dihaluskan, ditempel , direkatkan dan dijahit.

Hasil kerja inilah yang membedakan kerajinan kulit ikan pari dengan produk kulit lainnya halus berkemilau dan tahan lama menjadi andalan kerajinan ini dalam bersaing. Masih belum ramainya, indsutri kerajinan rumah tangga dari kulit ikan pari ini menjadi alasan bagi pengusaha di medan ini untuk merintis usahanya di awal tahun 2012. kini produk usahanya telah menembus pasar mancanegara.  Dari Amerika Serikat,  Polandia,  Singapura,  Malaysia dan sejumlah negara Timur Tengah.

80 persen produk dibuat berbadasarkan pesanan dengan kapasitas produksi 14o buah tas atau produk lainnya setiap bulan.

 Asima Murni Panggabean, pengusaha UKMK Kerajinan Kulit Ikan Pari, Kamis (20/6/2019) mentakan,

“Kita melihat peluang untuk saingan di tas pari ini sangat sedikit jadi tidak salahnya kita buka peluang tas kulit pari di sumatera dan langsung ada show room dan galerinya jadi kita manfaatkan kesempatan ini karena mengingat persaingan sangat sedikit.

Kalau satu tas proses pembuiatannya dari awal sampai satu tas itu proses pembuatannya satu minggu karena pengecatan bermacam macam, dari crasting, kita cat lalu kasih gliter glowing lalu kita clear. Dia glowing dan glosing lalu dipertahkan dengan clear. Makanya membutuhkan waktu yang lama mengingat kulitnya keras. Kulit berbeda beda tidak ada yang sama.

Kebanyakan customer percayakan ke saya dari model dan warnanya. Umumnya semua puas dan garansi di jaitan, seleting selamanya selama kami masih membuka usaha ini. Umumnya yang belanja ibu ibu jadi pasaran ibu ibu jadi lewat facebook naik 300 persen dari yang datang ke toko. Ibu ibu sepatu tas satu set biasanya . pasaran dari harga 250 ribu sampai 3.800.000.”

Meski telah menembus pasar mancanegara, produk kerajinan ikan pari juga diminati masyarakat dalam negeri,  apalagi harganya bervariasi dari 250 ribu rupiah hingga tiga juta delapan ratus ribu rupiah.

Produk yang berkualitas dan tahan lama serta bergaransi seumur hidup menjadi alasan pembeli menyukai produk dari kulit ikan pari ini.

Moura Osye  seorang  pembeli Produk Kerajinan Kulit Ikan Pari mengungkapkan,“bagus modelnya bagus, saya beli tas sama sepatu. Dari cara model, pembuatan lebih rapi jadi tidak ada di lem, jahitan dari dalam lebih bagus lebih kuat, harga terjangkau bagi kami ibu ibu. Lebih percaya dirilah saya memakai tas Lydia colection

Sementara Riza Panjaitan , pmbeli Produk Kerajinan Kulit Ikan Pari mengungkapkan,“saya mencari tas, sepatu, dompet yang saya pakai, kualitas tidak kalah sama yang brendit. Dari harga ya terjangkau lah sesuai dengan kualitas. Di sini itu saya beli sepatu ukuran bisa disesuaikan, bisa request lah”

Selain pembeli yang datang ke galeri, kerajinan dari kulit ikan pari ini juga ramai dipesan lewat media online, karenanya promosi produk terbaru juga gencar dilakukan lewat media sosial.

Hingga kini/ kulit ikan pari masih mudah diperoleh dari para nelayan di jawa dan sumatra, sehingga keberlangsungan industri ini masih terjamin. (SB/AR)