Warga Medan Keluhkan Tidak Bisa Nikmati Air Bersih

Nazar Djoeli bersama masyarakat dilingkungan VIII Tegal Sari II Medan Area saat reses, Sabtu (foto -SB/01)
Nazar Djoeli bersama masyarakat dilingkungan VIII Tegal Sari II Medan Area saat reses, Sabtu (foto -SB/01)

Medan, (Sentralberita)- Warga Medan ternyata masih banyak yang tidak  menikmati air bersih, walau mereka mengaku setiap bulannya harus membayar ke PDAM Tirtanadi. Hal ini diketahui ketika reses anggota DPRD Sumut HM Nazar Djoeli di Medan Area dan Medan Utara, Sabtu.

Nazar Djoeli ketika meminta kepada masyarakat untuk menyampaikan keluhannya dalam reses yang berlangsung di lingkungan VIII, Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Area tersebut spontan Abdul Basir mengeluhkan soal air di lingkungan tersebut yang kurang layak konsumsi dan sangat lambat.

“Kami minta pak dewan agar diselesaikan supaya kami bisa menikmati air bersih,”ujar Basir.

Nazar Djoeli dari Partai NasDem tersebut menjelaskan, saat ini memerintah pusat telah menghapuskan hutang PDAM se-Indonesia. Untuk Sumut sendiri, katanya 108 milyar hutangnya telah dihapus.

Dengan penghapusan hutang tersebut diharapkan PDAM bisa membuat pemasangan distribusi dan memberikan pelayanan yang baik kepada warga dan masyarakat. Mrski demikian Nazar Djoeli akan berjuang agar masyarat Medan bisa menikmati air bersih.

Hal yang sama terjadi  kawasan Gudang Garam Lingkungan 29, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan.

“Kami yang bertempat tinggal di sini tidak pernah menikmati air bersih seperti warga Kota Medan lainnya,” kata Tumina Harahap menyampaikan keluhannya kepada anggota DPRD Sumut Nezar Djoeli yang melakukan reses di kawasan itu.

Menurut Tumina warga telah berulang kali menanyakan tentang air bersih ini kepada Pemerintah Kota Medan maupun PDAM Tirtanadi.

“Entah kemana lagi warga harus mengadu Pak,” tuturnya di hadapan politisi Partai Nasdem itu.

Nezar Djoeli kepada masyarakat menyampaikan warga tidak lama lagi dipastikan akan mendapatkan air bersih karena pemerintah telah membuat program spam regional di kawasan tersebut.

“Pemerintah beberapa waktu lalu telah menganggarkan dana untuk pembuatan sumur PAM yang berasal dari air bawah tanah,” katanya.(SB/01)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *